Minggu, 24 Juni 2012

The Moon That Embraces The Sun

Semua orang pasti melihat bulan begitu indah dimalam hari yang gelap, bersinar seolah menunjukan kecantikan yang tak dapat ditelan malam. Namun siapa yang menyangka, dibalik senyum merona bulan di kala malam terlihat pula luka yang tak terlihat bila tak mendekat. Bulan dan matahari dahulu kala adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, mereka hidup dilangit bersama-sama menerangi bumi dengan cahaya nya. Namun, semakin hari matahari kian menjadi panas, entah mengapa sebabnya? Panasnya matahari dan percikan api yang dia berikan kepada bulan tanpa sengaja, membuat bulan terluka. Mencoba bertahan untuk terus menemani Sang matahari, bulan pun semakin terluka dari hari kehari. Luka yang semakin hari kian membesar tanpa matahari sadari. Saat matahari melihat luka pada bulan, matahari kian menjauhinya. Karena luka tersebut membuat kecantikan sang bulan hilang. Semakin hari semakin menyakitkan, terlebih dengan sikap matahari yang berubah karena bulan yang tak seindah dahulu. Bulan pun kecewa pada matahari. Baginya sakitpun tak apa, asal bisa terus bersama dan saling menjaga. Tetapi yang dilakukan matahari justru menjauh dan pergi, seolah tak pernah ada bulan disisinya. Semakin hari bulan tak mampu menhan kepedihannya, dan akhirnya pergi meninggal kan matahari. Sakit yang dirasa ketika tak bersama mungkin sebanding dengan sakit yang diberikan matahari padanya. Namun, terus bersama hanya akan membuat bulan membenci matahari karena perlakuannya yang menyia-nyiakan segala pngorbanannya. Kini bulan hanya bisa melihat matahari dari kejauhan, yang bahkan matahari tak menyadari kehadirannya. Menjaga, menemani dan terus berada dilangit untuk matahari, walaupun kini berada dilangit yang berbeda, bulan dilangit kala malam dan matahari berada dihari siang, bulan tetap menjaga janji setianya yang takkan pernah meninggalkan matahari sendirian. Beribu bintang bertaburan diangkasa raya, beribu bintang yang menyilaukan mata. Namun, bagi bulan hanya satu bingang yang paling terang, paling bersinar dan paling hangat.... Bintang itu hanyalah Sang Matahari. Walau pun waktu demi waktu telah bergulir, masa semi masa telah berubah. Tetapi cinta bulan sepanjang masa. Bulan adalah lambang kesetiaan, dan lambang dari ketulusan cinta. Janji bulan untuk tetap setia pada matahari, seperti itulah janjiku padamu...