Senin, 29 Desember 2014

Aku, Waktu dan Memori tentang Mu

Detik.. detik.. Menjadi menit.
Menit.. Menit.. Menjadi jam.
Jam.. Jam berlarian memutar menjadi hari.

Waktu adalah musuhku
Namun, waktu pula yang menjadi sebuah harapan dalam kesunyian ku.

Waktu adalah racun bagiku
Tapi, waktu jugalah yang menjadi penawarnya.

Aku, waktu dan ingatan tentangmu
Bergulir menjauh dan berlari dengan tertatih.
Seakan-akan berlomba untuk sebuah kebahagiaan yang tak pasti

Ingatan tentangmu, bayanganmu, dan rasa cinta itu kian tertinggal jauh
Berlari kencang mengejar waktu yang terus menghapuskan segalanya.
Dan aku, berusaha menggenggam ingatan itu dan membawanya mengarungi waktu.

Ingatan tentangmu bagaikan duri tajam yang menusuk setiap sela jari jemariku
Menorehkan luka, mengoreskan duka dengan lumuran darah bagai tak tersisa.

Namun Aku,
Menggenggam erat ingatan akan hadirmu
Mengingat setiap detik nya dengan air mata
Menggenang setiap indahnya dalam derita

Lalu Waktu,
Menarikku pergi menjauh
Memenggal genggaman tanganku pada ingatan itu
Menghapus setiap ingatan tentangmu dengan darah dari luka.
Dan menyembuhkan aku seolah aku akan bahagia.

Aku tak bahagia.
Tak pula tersakiti
Hanya hampa disini.

Tak ingin melupakan mu..
Namun, ingatan itu menyakitiku..

Ingin menunggumu kembali..
Namun, waktu seperti tau apa yang akan terjadi....

By.dN

Minggu, 23 November 2014

Sang Malam Pencuri Cahaya

Ketika aku jatuh cinta.. Saat itu kuserahkan segenap hatiku padamu..
Wahai kekasihku, sayangku, cintaku..

Ketika angin tak lagi berhembus seperti biasanya..
Air yang mengalir damai mulai berombak dalam..
Disitulah aku menemukanmu..

Dalam selimut kenangan yang tak dapat tersingkap,
dalam duka yang masih berlumuran darah..
Sepasang mata dan sebuah hati berkedip menyapa..
Menawarkan sebuah senyuman yang mengantikan kedukaan.

Langkah perwira tak sekuat derap langkahmu
Kilau cahaya matahari hanya dapat menyinarimu tanpa berpaling
Lonjakan suka cita berpacu dalam nadiku menjadikan tanda tentang datangnya hadirmu..

Cinta dan dirimu adalah satu..
Kasih dan hatimu tak pernah terpisah waktu..
Kau dan segenap jiwa mu kini mencuri perhatian ku..

Waktu tak dapat menghentikan sang bulan yang berteman dengan malam..
Matahari terbelalak ngeri melihat kelamnya pantulan dirinya dalam gelapmu..

Kau sang malam yang gelap
Kini telah menerangi sang bulan buta..
Menyadarkan bahwa sinar matahari hanyalah api yang membara..
Memberikan fakta dunia yang tak terbantahkan.

Kenangan akan panas matahari yang menyengan jiwa,,
Di imbangi dinginnya sang malam yang menyejukkan sukma..

Ya.. Kau pencuri..
Mencuri hati sang bulan..
Menyinarinya dengan gelap malam..
Menjadikannya bersinar temaram.

by.DNmeilisa

Senin, 03 November 2014

Over The Destiny

Saat ketika aku melihat angin menghempas rambutmu.
tak ada yang aku harapkan, selain dapat menghentikan waktu.

Kau datang seperti mimpi.
kemudian pergi tanpa jejak.
namun dalam hati aku bersyukur bertemu denganmu dihidupku.

Waktu itu, waktu ketika aku bertemu dengan mu...
tak terhitung malam yang aku habiskan untuk merindukanmu.

Waktu itu, waktu ketika aku membiarkanmu pergi...
Tak terhitung malam yang aku habiskan untuk menangisi kepergianmu.

Datanglah padaku seperti kamu adalah takdirku.

Kembalilah pada sibodoh ini, yang tak bisa mengatakan kerinduannya padamu.

Datanglah padaku seperti kamu adalah takdirku.

Jadi aku dapat mengisi kembali hatiku dengan gambar mu yang mulai memudar.

Seperti pertama kalinya ketika matahari menghangat di musim semi.

Nb. 2AM - Over the destiny

Selasa, 28 Oktober 2014

Day Like Today

Ada hanya beberapa hari seperti itu
Hari-hari ketika aku ingat begitu banyak tentang kamu

Ini tidak seperti cuaca buruk
Ini tidak seperti aku mabuk
Aku tidak mendengarkan lagu apapun
Aku tidak bertemu dengan siapa pun

Tapi angin musim semi yang berhembus
Melalui jendela yang terbuka
Membawa ingatan tentangmu kepadaku
Itu terus membuatku memikirkanmu

Di mana kamu, apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu terkadang memikirkanku?
Hari-hari seperti ini akan terus berlanjut sampai hari aku menutup mata

Hari-hari seperti hari ini,
Hari disaat aku memikirkan mu begiti banyak
Angin berhembus kesepian melalui hatiku
Hari-hari seperti hari ini,
Hari disaat aku sangat merindukanmu
Seolah senyum cerah mu berkedip di depan mataku

Cinta tumbuh lebih dalam dan lebih
Aku mencoba untuk menahannya didalam hati
Tapi itu tidak mudah
Itu hanya tumbuh lebih dalam dan lebih

Tidak ada lagi cara
Kita tahu itu salah
Jadi kita berpisah dan menjadi seorang diri
Itulah cara kita membiarkan satu sama lain pergi

tapi,

Aku tak berfikir akan melupakanmu
Aku tak befikir dapat melakukan itu

Nb. 2AM - Day Like Today

Jumat, 24 Oktober 2014

The Moon That Embraces The Sun : Back In Time

Cahaya yang menghilang tertutup awan
Kenangan yang membeku karena dinginnya air hujan yang jatuh membasahi jendela
Menyentuh hatiku, membuatnya menolak untuk beranjak pergi

Semakin kuat aku tengelam dalam nostalgia
Semakin ingin aku memutar kembali waktu
Kembali ke masa disaat aku ada dipelukkanmu
Walau aku tau ini takkan memiliki arti lagi

Aku mulai mengikuti jalan berliku yang tergenang air
Melihat kembali segala kenangan kita saat bersama
Dalam hujan yang membutakan pandangan, aku tetap melihatmu
Dalam air mataku, selalu terlihat bayangmu

Kini semua semakin menghilang..
Ingatan tentang kita saat bersama atau,
Pandangan akan bayanganmu dimataku

Bisakah aku melangkah kembali kemasa saat aku dalam pelukanmu?
Tak bisakah aku melangkah ke masa itu?
Bahkan jika itu adalah satu-satunya kesempatan untuk kembali mengingatmu
Bahkan jika itu kesempatan trakhir bagiku untuk kembali melihatmu dalam air mataku
Itu bukan masalah..

Nb. Inspirasi dari Ost. The Moon That Embraces The Sun - Back In Time

Kau Adalah Cinta

Apakah kamu mendekatiku sekarang?
Apakah kamu pasanganku sekarang?
Bahkan jika aku banyak meragu
Bahkan jika ini begitu sulit bagiku untuk memulai cinta baru
Apakah kamu masih mau melindungiku?

Kamu sekarang adalah aku
Bahkan jika sesuatu menyakitimu
Kamu adalah seseorang dengan cinta ku dalam hatimu
Aku akan membuatmu tersenyum
Jadi, berhentilah khawatir dari sekarang..

Kamu kini adalah cintaku
Kau, yang kini berharga lebih dari diriku sendiri
Kini kamu dapat bersandar padaku dan beristirahat dari penantian ini.

Dan aku akan melindungimu
Kamu dan memori indah.. Dengan cinta
Mari kita bersama selamanya
Bersama untuk selalu sejak saat ini..

Kamu disisiku saat ini
Meski setiap hari mungkin bukanlah hari yang cerah
Bahkan jika hujan membasahi dan getar angin melanda cinta kita

Kita akan menang diatasnya
Karena kini kau adalah cintaku
Karena kita bersama dan selalu.

Kau adalah cinta

Nb: inspirasi by. Lena Kim - Love, Human Lyric

Rabu, 22 Oktober 2014

Dikala Menyerah...

bisakah aku berlari dari semua ini? bisakah aku hanya pergi saja meninggalkan dia yang melukaiku sangat parah? dapatkah aku bersama orang lain dan hidup tanpa dia disisiku? bisakah aku Tuhan?

semua orang selalu berkata aku pasti bisa! dan didalam hatiku, aku tau waktu akan menghapus segala luka ini dan membuat aku bisa! meninggalkannya, sungguh!

aku telah mencoba.. dan mencoba..

langit telah sering aku pandangi.. menghapus wajahnya yang berada diantara awan.. menulikan telingaku dari angin yang membisikan namanya dalam setiap hembusan.. bahkan melewati segala tempat kenangan bersamanya untuk menghapus satu persatu segala tentangnya..

segalanya telah aku lakukan..

mencintai aku sudah, mencoba mengerti aku sudah, menerima apa adanya sudah, kemudian setelah segalanya demi cintanya

mendapat luka aku sudah, penghianatan sudah, kebohongan pun sudah. namun setelah kesakitan itu.

aku sudah memaafkan, aku sudah menerima, aku sudah mengikhlaskan bahkan ada kalanya aku melepaskan..

dan kini... Tiada jawabnya selain "Menyerah"

by. Deen Meilisa

Hide My Tears

Apakah Kamu menyesal? Apakah kamu menyesal aku mencintaimu?

Aku tahu cinta ku telah membuatmu menderita..
Tapi aku masih tidak bisa membiarkan kau pergi.. maafkan aku.

Kamu selalu bicara kepadaku..
Bahwa Kamu tidak dapat menghapus segalanya..
Membuatku benar-benar ingin mencintaimu kembali..

Ini tidak.
Hal ini tidak bisa lagi..
Bahkan jika Aku menyembunyikan air mata ku..

Kamu telah lupa segala yang kita lakukan bersama, yang terlihat menyakitkan namun kita tetap bahagia....

Nb: lyric hide my tears by As One.

all of sudden..

Kau belum tertawa sekalipun
Apakah kita yang kikuk dengan satu sama lain?
Kita melakukan banyak hal bersama
Tapi kamu masih belum melihatku yang selalu bersamamu..

Seluruh dunia sedang melihat Mu
Tapi hanya seperti biasanya, kau tetap sama bagiku..
Aku hanya punya satu orang dalam hatiku
Jadi aku hanya melihatmu berbalik untuk melihatku lagi.

Aku selalu terluka seperti ini

Tiba-tiba, di hari aku merindukanmu
Tiba-tiba, aku tak bisa melakukan seperti yang mau
Tiba-tiba, air mata jatuh
dan sepanjang hari itu aku hanya akan memikirkan Mu..

Aku tidak akan menangis keras
Tapi aku bisa tersenyum seperti aku selalu lakukan untukmu..
Bahkan jika semua yang aku miliki adalah bekas luka..
Aku bisa tersenyum hanya dengan melihat Mu berbalik kembali..

Aku selalu menangis seperti ini

Tiba-tiba, dengan jatuhnya air mata ini
Tiba-tiba, Aku mulai dapat menghibur diri, mengatakan bahwa aku akan baik-baik saja...

bahkan saat Aku tahu bahwa Kamu tidak akan datang untuk berbalik kembali..

Nb: lyrics all of a sudden by crystal.

Senin, 16 Juni 2014

Story : Cinta Sejumlah Sudut Lingkaran



Takkan bisa aku ungkiri kalau diriku adalah seorang yang mudah jatuh cinta, namun satu hal yang aku benci adalah bila mencintai aku takkan dapat melupakan orang yang aku cinta. Kini sifat yang aku miliki membuat hidupku dan perjalanan cintaku menjadi begitu rumit dan membuat segalanya semakin susah untuk di mengerti.
Kini aku sedang menjalin suatu hubungan dengan seorang bernama Jack Peterson. Pria bertubuh besar ini adalah pemilik saham terbesar dihatiku. Kami kini sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikahan kami yang hanya tinggal menghitung bulan. Namun, kami sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga waktu bertemu menjadi semakin berkurang.
Disuatu siang disebuah jalanan kota aku bertemu dengan seseorang yang dulu pernah menjadi bagian penting di hidupku, Mark Burke. Pria ini adalah ciuman pertamaku. Dan hingga kini masih menempati ruang kecil di hatiku. Dia menyapaku dengan senyum terindah, dan lambayan tangan serta langkah kaki yang membuat jantungku berdetak semakin kencang. Kami bertemu dan berbincang sebentar tentang 3tahun belakangan ini.
Dia sedang sibuk mengurusi beasiswanya ke paris dan aku yang kini sibuk mempersiapkan pernikanku dengan Jack. Saat sedang berbincang kami sepakat untuk pergi jalan-jalan akhir minggu ini. Aku pun menyetujui ide nya untuk pergi bersama, walaupun ada sedikit perasaan bersalah karena harus membohongi Jack.
***
Pergi bersama Mark ke taman kota. Hari itu cuaca begitu cerah, angin bertiup ringan membuat suasana semakin terlihat nyaman untuk kami berjalan-jalan mengitari taman kota yang penuh dengan orang-orang. Kami membicarakan banyak hal mengenai waktu yang kami lewati selama kami tidak bertemu. Pembicaraan itu terasa begitu singkat sampai tak terasa hari kian malam.
Seharian bersama Mark membuat aku teringan akan kenangan bersama nya dulu. namun kini hanya tinggal kenangan, walaupun kami tau kami masih saling merindukan masa itu namun, kami takkan bisa bersama. Aku telah memutuskan bersama Jack dan Mark kini telah menikah dengan wanita bernama Janet.
Setibanya dirumah aku pergi mengecek email yang baru masuk hari ini. Disana terdapat pesan dari panitia acara pernikahanku dan Jack, ada pula email dari Jack yang sekarang sedang berada di NY untuk urusan bisnis nya. Namun, yang tak bisa diduga ada pesan dari mantan pacarku Hansen.
Seorang ahli computer yang memiliki rumah dekat dengan rumah orangtua ku di jalan lavender. Dia adalah cinta pertamaku saat usiaku 7tahun. Cinta anak kecil yang biasa orang bilang cinta monyet. Walaupun akhirnya aku baru menjalin hungungan bersamanya saat duduk dibangku SMP.
Hans mengirimiku ucapan selamat menempuh hidup baru bersama Jack, dan memintaku memikirkan keputusan yang telah aku ambil bersama Jack. Dia masih saja meyakinkan aku untuk hidup bersamanya. Membuat aku merasa semakin bersalah padanya, karena selalu membuatnya sakit hati atas penolakan yang aku lakukan kepadanya setiap hari.
Ku balas pesan dari Hans dengan mengulang kata-kata yang selalu aku kirim kepadanya “Aku bahagia bersama Jack, trimakasih ucapannya”. Kemudian ku tutup email ku dan mematikan ckmputer dan bergegas menuju tempat tidurku yang nyaman.
Sebelum terlelap aku berfikir betapa sulitnya memutuskan menikah dengan seseorang. Begitu banyak cinta dimasa lalu yang masih belum bisa ku lupakan hadir kembali. Membuat keputusan ku menjadi tergoyahkan.
Kringg…kringgg….telepon disamping tempat tidurku berbunyi. “Hallo” sapa ku di telepon. “kamu belum tidur?” sapa seseorang disebrang telepon sana. “baru mau, kamu sendiri? Kapan pulang?” tanyaku padanya. “mungkin minggu depan, boleh aku bertanya seseuatu?” Tanya Jack padaku “iya boleh” jawabku. “Apa kamu tau seminggu ini aku bertemu banyak mantan pacarku dan orang yang pernah aku suka dulu? semuanya buat aku pusing dan buat aku tidak yakin akan keputusan kita untuk menikah. Aku mau tau apa kamu juga sama?” Tanya Jack yang membuatku ingin tertawa geli mendengarnya.
“ya Jack, itu juga yang ingin aku tanyakan padamu saat kau pulang nanti. Ternyata cobaan menikah itu begitu banyak ya? Dan memutuskan untuk menikah adalah hal yang sulit. Lalu bagaimana menurutmu?” tanyaku. Saat itu aku dan dia sama-sama tertawa geli mendengar pengakuan masing-masing “apa kau masih ingin melanjutkan pernikahan kita?” Tanya Jack dengan nada yang tiba-tiba serius “ya, tentu saja. Byrpun bnyak pria dimasalalu ku tapi aku lebih menyukai pria dimasa depanku, bagaimana denganmu?” jawab dan tanyaku. “yeah, tentu saja kita lanjutkan, kurasa kau tidak terlalu jelek untuk jadi istriku”jawabnya sambil meledek ku.
Sepanjang malam kami terus berbicara sambil tertawa geli tentang apa yang kami alami seminggu terakhir di masa persiapan pernikahan kami. Kurasa ini masih sebuah awal dari cobaan yang kami alami setelah menikah, dan kami fikir ini menarik. Dan hingga saat pernikahan kami nanti tiba kami sepakat keputusan ini takkan berubah.

by: dN Meilisa

Story : Cinta Setipis Kaca




Pernahkah mendengar cerita cinta yang berakhir dengan kebencian. Atau kisah dendam yang berakhir menjadi sebuah percintaan. Walau terasa sepertinya itu tak mungkin terjadi namun, inilah cinta.
Aku baru saja lulus dari SMA setelah bersusah payah mengerjakan segala ujian yang diberikan sekolah dan Negara. Kini aku sudah menjadi seorang mahasiswa disebuah universitas swasta. Walau berat meningalkan masa SMA tapi aku bahagia bisa membuat keluargaku bangga dengan kelulusan yang aku raih sekarang.
Saat di SMA aku memiliki seorang kekasih. Walau dia selalu membuatku kesal tapi aku begitu menyayanginya, dia adalah seseorang yang membuatku bahagia saat berada disisinya. Cinta. Begitu perasaan yang orang bilang sedang aku rasakan. Namun apakah kalian tau, dulu aku begitu membencinya lebih dari siapapun di sekolah kami.
Aku tak mengerti kenapa bisa begitu membencinya, bahkan mengapa aku begitu risih dan jengkel kala melihat dia melakukan suatu hal yang walaupun terlihat normal tapi bagiku selalu salah. Hingga karena begitu bencinya aku, sampai aku mengerjainya dengan teman-temanku.
Tapi semakin aku membencinya dan semakin aku mengerjainya, aku semakin tau ternyata penilaianku salah. Mendadak aku selalu membantunya dalam banyak hal dan segala yang dapat membuatnya senang. Hingga suatu hari aku membantunya mendapatkan pacar dari kelas sebelah. Namun karena ia terlambat katakana cintanya, dia ditolak.
Saat itu mendadak aku menyadari apa yang aku rasa. Suatu perasaan yang sama seperti saat aku membencinya, namun hal ini lebih kepada untuk membahagiakannya. Dan saat ia menyatakan cinta kepadaku. Akhirnya aku tau saat itulah kebencianku berubah jadi cinta. Cinta yang entah sejak kapan mulai ada dalam hatiku.
Kini masa itu telah berlalu, kini kami berjalan di jalan kami masing-masing untuk menempuh cita-cita yang kami inginkan bersama-sama. Benci yang kini menjadi cinta membuatku menyadari bahwa cinta dan kebencian itu sangat berdekatan.
Mungkin jika kebencian berubah menjadi cinta itu akan lebih bahagia seperti perjalanan cintaku dengannya. Namun, tidak bagi kisah sahabatku yang merubah cintanya menjadi kebencian dan dendam. Jane temanku, saat sama-sama di bangku SMA dia sudah memiliki kekasih hatinya Tom. Mereka adalah sepasang kekasih yang paling aku kagumi selama masa SMA kala itu.
Tom dan Jane selalu kelihatan serasi dan sangat bahagia. Tom adalah pria yang tampan dan Jane adalah gadis pintar yang cantik di sekolah kami. Hubungan mereka membuat setiap orang yang melihat akan merasa iri, begitu juga aku. Jane amat mencintai Tom hingga mereka jarang sekali terlibat dalam perkelahian.
Namun, saat menjelang kelulusan ternyata Tom memiliki wanita idaman lain dan hal itu amat sangat membuat Jane terpukul. Jane yang begitu mempercayai Tom kini amat kecewa dengan pengkhianatan yang Tom lakukan.
Hubungan mereka yang selalu jadi panutan pasangan lain disekitar mereka. Kini hancur berantakan hanya karena Tom yang tidak lagi mencintai Jane sepenuh hatinya. Jane yang tak terima mencoba mempertanyakan apa yang salah pada dirinya namun, segalanya hanya sia-sia. Saat itu cinta yang Jane banggakan dan Jane berikan dengan tulus berubah menjadi kebencian.
Kebencian karena pengkhianatan Tom yang ia cinta. Membuat Jane kini mendendam, bahkan mungkin untuk selamanya. Dan aku merasa semua itu pasti tak semudah yang dibayangkan orang. Karena aku menyaksikan sendiri kesakitan Jane yang ditinggalkan Tom begitu saja. Hingga tak aneh rasanya bila kini cinta itu berubah menjadi kebencian.

***

Cinta itu setipis kaca. Cinta dapat pecah seketika, berubah menjadi puing yang dapat membuat luka. entah bagaimana cinta harus dijaga. Namun, kini. Aku. Menyadari bahwa cinta adalah memberi bukan menerima. Bila kita memberi tanpa berharap balasan, cinta takkan berubah menjadi kebencian.
Kita hanya ingin memberi cinta, maka bila cinta tak terbalaskan, luka takkan tergoreskan. 

***

Itulah cinta yang kini aku jaga dan aku punya. Hingga suatu saat takdir yang akan berbicara tentang akhir kisah cintaku bersama dirinya. 

Created by. Dian Meilisa